Profil dan Biografi Setya Novanto Ketua DPR RI
Setya Novanto - Google Images |
BIOGRAFI SETYA NOVANTO KETUA DPR RI.
Setya Novanto sukses menduduki kursi wakil rakyat selam tiga periode berturut-turut. Setya Novanto juga seorang pengusaha sukses yang memiliki banyak perusahaan di Batam serta Jakarta. Dan siapa sangka keberhasilan itu berawal dari garis kemiskinan orang tuanya yang bercerai semenjak dia duduk di bangku Sekolah Dasar.
Bukan hanya itu saja, Ia juga bekerja sebagai sales di sebuah dealer penjualan mobil di tengah kesibukan kuliahnya. Kepintaran dan kepiawaiannya dalam memasarkan produk menjadikan empunya dealer mempercayainya sebagai Kepala Penjualan Mobil di seluruh wilayah Indonesia Timur.
Setya Novanto - Google Images |
PENDIDIKAN SETYA NOVANTO
- Universitas Trisakti Jakarta, Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Management (1983)
- Universitas Widyamandala Surabaya, Fakultas EkonomiJurusan Akuntansi (1979)
- SMA Negeri 9, Jakarta (1970 - 1973)
- SMP Negeri 73 Tebet, Jakarta (1967 - 1970)
- SD Negeri 5, Bandung
- TK Dewi Sartika, Bandung
KARIR SETYA NOVANTO
- PT. Nagoya Plaza Hotel, Batam-Presiden Komisaris (1987 - 2004)
- PT. Dwisetia Indo Lestari, Batam-Komisaris (1987 - 2004)
- PT. Bukit Granit Mining Mandiri, Batam-Komisaris (1990 - 2004)
- PT. Orienta Sari Mahkota-Komisaris (1992 - 2003)
- PT. Menara Wenang, Jakarta-Komisaris (1992 - 2003)
- PT. Solusindo Mitra Sejati, Jakarta-Komisaris (1992 - 1996)
- PT. Dwimarunda Makmur, Jakarta-Direktur (1992 - 2000)
- PT. Bogamakmur Arthawijaya, Jakarta-Komisaris (1996 - sekarang)
- Founder Tee Box Cafe, Jakarta (1996 - sekarang)
- NOVA GROUP, Jakarta- Presiden Komisaris (1998 - 2004)
- PT. Mulia Intan Lestari, Jakarta-Presiden Direktur (1999 - 2000)
- Anggota DPR-RI dari Partai Golkar (1999 - 2004, 2004 - 2009, 2009 - 2014)
- Ketua Fraksi Partai Golkar (2009 - 2014)
- Ketua DPR (2014-sekarang)
BIODATA SETYA NOVANTO
- Nama Lengkap : Setya Novanto
- Profesi : Ketua DPR
- Agama : Islam
- Tempat Lahir : Bandung
- Tanggal Lahir : Hari Jumat, 12 November 1954
- Zodiac : Scorpion
- Warga Negara : Indonesia
PERJALANAN POLITIK
Nama Setya Novanto bertubi-tubi disebut dalam serangkaian kasus. Lainnya kasus, ada juga aksi Setya Novanto yang dikritik masyarakat kala Setya kasus paling heboh ialah saat dia tampil bersama kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump pada 3 September lalu.Adanya Setya Novanto di kampanye Trum membuahkan petaka buat politisi Golkar tersebut, karena ketika Trump bertanya, ”Apakah orang Indonesia menyukai saya?" Setya menjawab, ya. Kritik dari masyarakat menghujam Setya Novanto.Selepas itu, dia menghadapi laporan ke Dewan Mahkamah Kehormatan DPR. Lalu Setya Novanto diundang oleh kerajaan Saudi Arabia untuk berhaji pada 21 September lalu. Setya Novanto pun tidak luput dari kritikan masyarakat.
Sejatinya nama Setya telah disebut di beberapa kasus besar sebelum jadi Ketua DPR serta ketika menjabat.
Setya Novanto bersama Donal Trumo - Google Images |
BERIKUT DAFTAR KASUS YANG DIALAMI SETRA NOVANTO:
1. Kasus dugaan korupsi pengadaan E-KTP
Pada April 2014, ketika itu Setya Novanto masih menjabat sebagai Bendahara Umum Partai Golkar, namanya disebut oleh eks Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, perihal pengurusan anggaran proyek E-KTP senilai Rp 6 triliun.Apa kontribusi Setya Novanto? Nazaruddin mengatakan Setya ialah orang yang memberi perintah fee proyek E-KTP dibagi-bagi. Setya juga disebut membagi-bagikan uang dari fee proyek E-KTP ke sejumlah anggota dewan.Setya Novanto buru-buru menyangkal. “Wah aku sih enggak. Dalam soal itu aku gak pernah tahu, serta tak pernah ikut campur," katanya.
Pada Oktober 2014, pernah beredar Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mengatakan nama Setya Novanto sebagai tersangka kasus suap PON.
Sprindik itu dikirimkan lewat surat elektronik oleh seorang yang akui bernama Bambang Sukoco. Dalam sprindik itu dinyatakan bahwa penyidik sudah melakukan penyidikan tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara perihal dengan proses perencanaan serta pelaksanaan penyelenggaraan PON di Riau.
Dalam sprindik itu juga disebut bahwa Setya Novanto selaku anggota DPR serta dijerat dengan pasal 12 huruf e atau huruf b atau pasal 11 UU Nomor 20/2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
Sprindik ini ditandatangani salah satu pimpinan KPK, Bambang Widjojanto pada 15 September 2014. Namun kebenaran Sprindik dibantah oleh Bambang.
3. Kasus lobi pembelian pesawat Amfibi Jepang
Media Japan Times mengatakan Setya Novanto berujar pada Pertama Menteri Shinzo Abe bahwa Indonesia mempertimbangkan untuk membeli pesawat Amfibi dari Jepang.
Bagi Japan Times, Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan Setya Novanto sudah bertemu dengan Abe di Tokyo serta menyatakan minat tersebut.
Pernyataan Seskab Jepang ini menjadikan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu meradang. "Saya ini wakil presiden di pertahanan. TNI pun kami yang menyiapkan uang serta diskusi. Jadi Kemhan yang punya uang, yang lain tahu sendirilah," ujar Ryamizard.
4. Kasus dugaan jatah saham di Freeport
Tepatnya pada pukul 14:00-16:00 WIB di sebuah hotel di kawasan SCBD, Jakarta Pusat, anggota DPR itu menjanjikan cara penyelesaian tentang kelanjutan kontrak PT FI serta memohon PT FI memberikan saham pada Jokowi serta Kalla.
Dalam 24 jam pamungkas, Setya Novanto kembali terseret kasus baru, yakni dugaan intervensi ke Pertamina. Di kalangan wartawan sekarang beredar kopi surat Setya Novanto kepada Direktur Utama PT Pertamina.
Surat berkop DPR ditujukan kepada Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto. Pada surat tertanggal 17 Oktober 2015 itu, Setya Novanto memohon PT Pertamina membayar biaya penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) pada PT Orbit Terminal Merak (OTM) di mana selama ini, PT Pertamina menyimpan bahan bakar di perusahaan tersebut.
Dan sesuai dengan pembicaraan terdahulu serta informasi dari bapak Hanung Budya Direktur Pemasaran serta Niaga, sekiranya kami bisa dibantu Perihal addendum perjanjian jasa penerimaan, penyimpanan serta penyerahan Bahan Bakar Minyak di Terminal Bahan Bakar Minyak antara PT pertamina (Persero) dengan PT Orbit Terminal Merak yang telah bapak terima beberapa hari Minggu lalu," tulis surat Setya Novanto.
Banyaknya kasus besar yang mencatut nama Setya Novanto, tapi belum ada tindakan dari Mahkamah Kehormatan DPR dan selalu lolos dari jerat hukum.[*Merdeka + rappler dan berbagai sumber]