Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Profil dan Biografi Agus Harimurti Yudhoyono Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Profil dan Biografi Agus Harimurti Yudhoyono Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Profil dan Biografi Agus Harimurti Yudhoyono Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta - Hari ini menjadi hari yang berharga bagi Agus Harimurti Yudhoyono karna hari ini dirinya ditunjuk oleh koalisi kekeluargaan yakni Demokrat, PAN, PPP dan PKB menjadi cagub DKI Jakarta. 

Nama  Agus Harimurti Yudhoyono sebelumnya tidak masuk dalam daftar nama-nama yang akan melawan petahana Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, karna Agus Harimurti Yudhoyono selama ini tidak terlihat berkecimpung di dunia politik karna aktif sebagai anggota TNI.

Mayor Inf. TNI Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., MPA., M.A. (lahir di Bandung, Jawa Barat, 10 Agustus 1978) adalah anak pertama dari Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati.

Agus Harimurti lahir di tengah keluarga dengan latar belakang pengabdian militer. Agus Harimurti Yudhoyono adalah putra sulung dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati. Dimana ayahnya SBY, adalah putra dari R. Soekotjo, seorang prajurit. Sementara Ibunya Ani Yudhoyono, adalah putri dari Sarwo Edhi Wibowo, tokoh militer Indonesia (pahlawan nasional).

Pada Tahun 2005, Agus menikah dengan artis cantik bernama Annisa Larasati Pohan atau lebih akrab dipanggil Annisa Pohan , dan dikaruniai seorang putri bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono.


Pendidikan Agus Harimurti Yudhoyono 

Masa pendidikan dasarnya sejak 1984 dihabiskan di Bandung dan Timor Timur selama 2,5 tahun, serta Jakarta, sebelum akhirnya Agus Harimurti Yudhoyono lanjutkan di Amerika Serikat pada 1990. Waktu itu, Agus mengikuti penugasan ayahnya sebagai siswa Seskoad di Fort Leavenworth. Di Amerika Serikat, Agus pernah mendapatkan penghargaan dari sekolahnya dalam bidang akademik. 

Usai lulus dari SMPN 5 Bandung, Agus Harimurti Yudhoyono pun masuk SMA Taruna Nusantara Magelang pada tahun 1994. Penatarama 1, pendiri pleton PKS (Patroli Kemanan Sekolah) serta Ketua OSIS SMA Taruna Nusantara ini lulus dengan predikat terbaik pada tahun 1997 dan meraih medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Prestasi itu semakin membulatkan tekad Agus untuk mengikuti jejak ayahnya masuk Akademi Militer Magelang.

Aktivitasnya yang menonjol dalam setiap kegiatan taruna dan prestasinya di bidang kepribadian, akademik dan jasmani, dengan meraih penghargaan Tri Sakti Wiratama—pada tingkat I dan II membuat Agus terpilih menjadi Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer pada tahun 1999. Dimana pemegang alat bass drum Genderang Seruling Canka Lokananta Akmil ini, akhirnya lulus dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama serta medali Adhi Makayasa pada Desember 2000. 

Lulus dari Lembah Tidar, Agus Harimurti Yudhoyono lulus terbaik Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan lulus terbaik Kursus Combat Intel pada tahun 2001. Terinspirasi jejak ayahnya, Agus pun bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada tahun 2002, ketika menjabat Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, jajaran Brigif Linud 17 Kostrad, Agus diberangkatkan ke Aceh untuk melakukan Operasi Pemulihan Keamanan.

Membaca buku adalah suatu keharusan bagi Agus Harimurti Yudhoyono, sebagaimana halnya berolahraga dan mengasah kepemimpinan lapangan. Prinsip itulah yang setidaknya mendorong dirinya untuk mengikuti pendidikan Master di Singapura pada tahun 2005.
Agus Harimurti Yudhoyono pun lulus dengan predikat sangat memuaskan dan berhak atas gelar Master of Science in Strategic Studies dari Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University. 

Selama tinggal di Singapura, Agus juga terlibat dalam berbagai kegiatan, baik sebagai observer pada kegiatan Shangri-la Dialogue maupun pada kegiatan Asia Pacific Program, serta peserta pada forum the Asean 100 Leadership, dan setelahnya, menjadi peserta forum Asean Leadership ketiga di Malaysia pada tahun 2006.

Atas seizin Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Darat serta atasan langsungnya, beberapa kali ia juga memenuhi undangan Universitas Katolik Parahyangan yang berkolaborasi dengan Universitas Giessen Jerman untuk mengikuti kegiatan International Summer Course pada tahun 2008 dan 2009 dan menjadi observer pada kegiatan The Pacific Armies Management Seminar.

Pada tahun 2008, Agus Harimurti Yudhoyono dimintai kontribusinya oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan), untuk bergabung dalam tim kecil guna merealisasikan gagasan Presiden SBY dalam rangka pendirian Universitas Pertahanan. 

Walau hanya terdiri dari beberapa orang saja saja, tim ini mampu mewujudkan terbentuknya Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan), setelah melalui proses penyiapan yang cukup panjang selama kurang lebih satu tahun. Peran aktifnya dalam pembentukan Universitas Pertahanan ini, membuat waktu Agus tersita di pasukan, sehingga ia pun dipindahtugaskan ke Kementerian Pertahanan sebagai Kepala Seksi Amerika di Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan.

Usai sukses membantu seniornya mewujudkan terbentuknya Unhan, Agus Harimurti Yudhoyono diberikan kesempatan untuk mengikuti seleksi program master di Universitas Harvard, Amerika Serikat.

Pengabdian Agus Harimurti Yudhoyono 
Di Aceh, Agus terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus) dan ia berhasil melakukan tugasnya dengan baik guna melumpuhkan para pemberontak separatis. Seiring dengan operasi tempur—menyadari pentingnya fungsi media bagi keberhasilan operasi militer—Korem Teuku Umar mendirikan media center, di mana Agus ikut berperan di dalamnya sebagai Public Information Officer (PIO). 

Setahun setelah kembali dari Aceh, Agus Harimurti Yudhoyono mendapatkan kepercayaan sebagai Pasiops di Yonif Linud 305/ Tengkorak, usai mengikuti Kursus Pasiops di Pusat Pendidikan Infanteri Pusat Kesenjataan Infanteri Bandung dengan predikat lulus terbaik.

Saat perang 34 hari berkecamuk antara Israel dan Hezbollah di Lebanon Selatan pada medio 2006, Indonesia menyatakan kesiapannya untuk mengirimkan pasukan perdamaian bila gencatan senjata terjadi. Ketika itu, Agus berangkat ke daerah konflik yang masih rawan berkobar sebagai bagian dari Kontingen Garuda XXIII-A pada November 2006.

Sebagai Pasiops Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A, Agus tidak hanya melakukan tugas pokoknya, lebih dari itu, perwira yang memiliki prinsip "Think big, Do small, Do now" ini, bersama dengan para perwira lainnya, di bawah arahan Dansatgas dan para perwira senior, juga berhasil memenangkan hati dan pikiran rakyat Lebanon melalui program Smart Car yang diadopsi dari gagasan Ibu Negara.

Dengan bertambahnya pengalaman lapangan, Agus pun mendapat promosi sebagai Komandan Kompi (Danki) di Yonif Linud 305/Tengkorak pada tahun 2007. Kemampuan lapangan Agus diapresiasi Panglima Divif 1 Kotrad sebagai Danki terbaik di jajaran Divisi Infanteri 1 Kostrad pada tahun 2008. 

Agus Harimurti Yudhoyono pun melengkapi keterampilan militernya dengan mengikuti Kursus Scuba Divers di TNI Angkatan Laut. Pada tahun yang sama, Agus mendapatkan banyak penugasan khusus, baik dalam mengikuti kursus Scuba Divers TYNI-AL di Kepulauan Seribu, 2008. 

Agus Harimurti Yudhoyono pun memperoleh penghargaan sebagai Komandan Kompi terbaik di jajaran divisi Infanteri 1 Kostrad, 2008 Latihan Gabungan TNI Yudha Siaga di Sangata, maupun Latihan Gabungan Cobra Gold yang diselenggarakan oleh USPACOM di Thailand.

Usai melalui seleksi yang tidak mudah, Agus pun diterima sebagai mahasiswa dalam bidang Public Administration dan lulus dengan predikat sangat memuaskan pada tahun 2010. Usai terpilih sebagai peserta The Young Future Defence Leader Workshop, yang digagas Kementerian Pertahanan, Agus pun ditugaskan kembali ke Amerika Serikat, untuk mengikuti pendidikan Sekolah Lanjutan Perwira di Fort Benning. Penugasan pendidikan ini dimanfaatkan dengan baik oleh Agus untuk menunjukan tingkat profesionalisme perwira TNI di mata negara maju. Ia terpilih sebagai lulusan terbaik dan berhak atas sejumlah penghargaan dari sekolah tersebut.


Biodata Agus Harimurti Yudhoyono



Nama Lengkap : Agus Harimurti Yudhoyono
Lahir : 10 Agustus 1978 (umur 38)
Dinas/cabang : TNI Angkatan Darat
Lama dinas : 2000–sekarang
Pangkat : Mayor Inf
Kesatuan : Infanteri, Kostrad
Penghargaan : Adhi Makayasa - Tri Sakti Wiratama 2000
Istri/suami : Annisa Pohan
Anak : Almira Tunggadewi Yudhoyono
Relasi : Susilo Bambang Yudhoyono (Ayah)   
: Kristiani Herawati (Ibu)
: Edhie Baskoro Yudhoyono (Adik)
Akun Socmed : https://twitter.com/AgusYudhoyono

Penghargaan Agus Harimurti Yudhoyono 

Ada beberapa tanda jasa dan penghargaan yang dimiliki Agus Harimurti, antara lain; Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun, Satya Lencana Dharma Nusa, Satya Lencana Santi Dharma, Medali PBB, Medali Penghargaan dari pemerintah dan Angkatan Bersenjata Lebanon, Medali Kepeloporan, serta medali penghargaan dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat: 

Distinguished Honor Graduate dan Commandant's List of the Maneuver Captain Career Course dari the US Army Maneuver Center of Excellence dan The Order of Saint Maurice dari the US National Infantry Association

Sebagai konsekuensi atas sejumlah penghargaan itu, akhirnya banyak permintaan berdatangan kepada Agus untuk menjadi nara sumber, instruktur dan pembicara di berbagai forum dan seminar, antara lain pada
  • Pembicara pada kegiatan UN Day tahun 2008 dan International Peacekeeper Day tahun 2011;
  • Pembicara pada ASEAN Regional Forum Heads of Defense Universities / Colleges / Institutions Meeting (ARF-HDUCIM) tahun 2011;
  • Pembicara pada The International Conference on Futurology pada tahun 2011 dan 2012;
  • Instruktur di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI sejak tahun 2007 hingga sekarang;
  • Pembicara di forum Karang Taruna se-Indonesia; pembicara pada kegiatan pembekalan kepemimpinan Paskibraka Nasional 2012;
  • Pembicara mewakili Generasi Muda TNI di Akademi Militer kepada para Taruna Akademi TNI, Akpol, Mahasiswa DIY/Jateng dan Siswa SMA Taruna Nusantara Magelang dalam rangka Kegiatan Taruna Integratif pada bulan September 2012;
  • Pembicara pada Forum Diskusi Kebangsaan yang diselenggarakan oleh HIPMI pada bulan Oktober 2012;
  • Pembicara pada Forum Dialog dengan anggota Resimen Mahasiswa Mulawarman di ITB pada bulan Oktober 2012;
  • Pembicara pembekalan kepemimpinan wirausaha muda kreatif;
  • Pembicara Forum Akademis Persatuan Pelajar Indonesia UK, 2012;
  • Pembicara di Forum International Conference on Global Terrorism di Universitas Katolik Parahyangan pada bulan Januari 2013,
  • Pembicara dalam Dialog Mata Najwa di Universitas Sumatera Utara pada bulan April 2013;
  • Pembicara dalam Indonesian Young Leaders Forum yang diselenggarakan oleh HIPMI pada bulan April 2013;
  • Pembicara dalam sesi Pemuda pada Indonesian Youth Conference yang diselenggarakan oleh IYC dan Sinergi Muda pada bulan Juli 2013;


Riwayat jabatan  Agus Harimurti Yudhoyono

  • Pama Pussenif (2000)
  • Pama Kostrad (2001)
  • Pama Divif 1 Kostrad (2002)
  • Danton III/C Yonif Linud 305/Tengkorak (2002)
  • Danton II/C Yonif Linud 305/Tengkorak (2003)
  • Pasi 2/Ops Yonif Linud 305/Tengkorak (2004)
  • Dankipan C Yonif Linud 305/Tengkorak (2005)
  • Pasiops Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A (2006)
  • Pama Mabes TNI (2008)
  • Ps. Kasi Amerika Kemhan RI (2008)
  • Pama Ditjen Strahan Kemhan (2009)
  • Pamen Mabes TNI/Suslapa (USA) (2010)
  • Kasi 2/Ops Brigif Linud 17/Kujang I Kostrad (2011)
  • Pamen Mabes TNI (2013)
  • Kasubbag Kerja sama Dalam Negeri Universitas Pertahanan (2014)
  • Pamen Denma Mabesad (Dik Sesko LN) (2014)
  • Danyonif Mekanis 203/Arya Kemuning (2015)

Banyak yang menyayangkan Agus Harimurti Yudhoyono menjadi cagub salah satunya Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku terkejut saat mendengar Mayor TNI (Inf) Agus Harimurti Yudhoyono dimajukan menjadi bakal calon gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Padahal, Gatot menilai Agus merupakan salah satu prajurit gemilang di TNI Angkatan Darat.

"Saya berat, tapi itu pilihan pribadi, hak pribadi. Saya harus melepaskan itu," papar Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, sebagaimana dilansir Kompas, Jumat (23/9/2016).

Agus sebelumnya belum pernah membahas soal pencalonan itu sehingga kabar tersebut mengejutkan Gatot.Padahal, kata Gatot, Agus adalah salah satu kader yang disiapkan untuk menjadi pemimpin di TNI.

Ia mengatakan, prestasi Agus mulai dari pendidikan di SMA Taruna hingga Akademi Militer belum terkalahkan.

"Saya menyayangkan. Saya sudah siapkan kader, lihat kadernya pilih berpolitik, berat ya, Tapi itu hak pribadi, yang lainnya pasti nanti ada lagi," pungkasnya.

Agus resmi disandingkan dengan Deputi Gubernur bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta Sylviana Murni untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Dimana keduanya diusung empat partai politik, yakni Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan.[*Sumber Wikipedia + Kompas]